pontianaknews.web.id – Dampak cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kota Pontianak pada Rabu pekan lalu masih dirasakan hingga saat ini. Salah satunya menimpa SMA Negeri 5 Pontianak Utara, di mana tiga ruang kelas mengalami kerusakan parah akibat diterjang angin puting beliung.

Kerusakan yang terjadi terutama pada bagian atap seng metal dengan kerangka baja ringan yang terlepas akibat terpaan angin kencang. Selain itu, plafon di salah satu ruang kelas juga ambruk sehingga tidak aman digunakan untuk kegiatan belajar.

Akibat kondisi ini, pihak sekolah terpaksa memindahkan proses belajar-mengajar ke ruang lain, seperti laboratorium fisika, kimia, dan aula sekolah.


📚 Belum Bisa Digunakan Hingga 1 Oktober 2025

Kepala SMAN 5 Pontianak, Hardy, menyampaikan bahwa hingga 1 Oktober 2025 tiga lokal kelas yang terdampak tersebut belum dapat digunakan kembali.

“Kami masih menunggu proses perbaikan karena kondisi atap dan plafon tidak memungkinkan untuk digunakan. Demi keselamatan, siswa-siswi sementara kami alihkan ke ruang laboratorium dan aula,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Hardy menegaskan bahwa prioritas sekolah saat ini adalah keselamatan siswa dan kelancaran kegiatan belajar-mengajar, meskipun harus berpindah lokasi.


🛠️ Koordinasi dengan Pihak Terkait

Pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, BPBD Provinsi Kalbar, serta instansi terkait lainnya untuk menangani kerusakan.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini dan berharap proses perbaikan dapat segera dilakukan. Estimasi kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” kata Hardy.

Dia juga menyebutkan bahwa beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut karena saat kejadian tidak ada proses belajar di kelas.


⚠️ Dampak Cuaca Ekstrem

Peristiwa ini menjadi peringatan bagi sekolah-sekolah lain di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan inspeksi bangunan secara berkala.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengimbau agar masyarakat di Pontianak dan sekitarnya tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang dan puting beliung yang dapat terjadi selama puncak musim hujan.


🔎 Harapan Sekolah

Pihak SMAN 5 Pontianak berharap dukungan dari pemerintah daerah dan instansi terkait dapat mempercepat proses rehabilitasi ruang kelas yang rusak.

“Harapan kami, proses perbaikan segera dimulai agar anak-anak bisa kembali belajar di kelas dengan aman dan nyaman,” pungkas Hardy.

Kejadian ini menjadi salah satu contoh nyata dampak perubahan cuaca ekstrem terhadap fasilitas pendidikan di Kalimantan Barat, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana di sekolah-sekolah.

Cek juga platform artikel paling baru dari cctvjalanan