pontianaknews.web.id Pemerintah Kota Pontianak mulai mengambil langkah strategis dalam menata sistem transportasi perkotaan melalui rencana penerapan angkutan massal berbasis jalan dengan skema Buy The Service atau BTS. Kebijakan ini disiapkan sebagai solusi jangka panjang untuk menekan kemacetan lalu lintas serta mengurangi tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang semakin mendominasi ruas jalan kota.
Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak memiliki peran penting sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan jasa. Aktivitas ekonomi dan sosial yang terus meningkat mendorong kebutuhan mobilitas yang tinggi. Tanpa sistem transportasi publik yang memadai, pertumbuhan tersebut berpotensi menimbulkan masalah kemacetan, polusi udara, dan penurunan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Transportasi Publik sebagai Urat Nadi Perkotaan
Pemerintah Kota Pontianak menilai transportasi sebagai urat nadi pergerakan masyarakat. Sistem transportasi yang baik tidak hanya mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, tetapi juga berperan besar dalam membangun kota yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pengembangan angkutan massal menjadi agenda prioritas dalam kebijakan pembangunan kota.
Transportasi publik yang andal diharapkan mampu menjadi pilihan utama masyarakat. Dengan layanan yang aman, nyaman, dan terjangkau, warga didorong untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Peralihan ini menjadi kunci dalam mengurai kepadatan lalu lintas yang kian meningkat.
Skema Buy The Service sebagai Pendekatan Baru
Penerapan skema Buy The Service menjadi pendekatan baru dalam penyediaan layanan angkutan umum di perkotaan. Dalam skema ini, pemerintah berperan sebagai penyedia layanan transportasi, sementara operator dibayar berdasarkan kinerja layanan yang diberikan. Model ini dirancang untuk memastikan kualitas layanan tetap terjaga dan berorientasi pada kebutuhan pengguna.
Dengan skema BTS, pemerintah memiliki kendali lebih besar terhadap standar pelayanan. Aspek keselamatan, kenyamanan, ketepatan waktu, dan keterjangkauan biaya menjadi indikator utama penilaian kinerja. Pendekatan ini diharapkan mampu mengubah citra angkutan umum menjadi lebih profesional dan diminati masyarakat.
Menekan Kemacetan dan Kendaraan Pribadi
Salah satu tujuan utama penerapan angkutan massal BTS adalah menekan tingkat kemacetan. Selama ini, tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi faktor dominan penyebab kepadatan lalu lintas. Jalan-jalan utama kota kerap dipadati kendaraan, terutama pada jam-jam sibuk.
Dengan tersedianya angkutan massal yang efektif, pemerintah berharap masyarakat memiliki alternatif mobilitas yang lebih efisien. Penggunaan transportasi publik dalam skala besar dapat mengurangi volume kendaraan pribadi di jalan, sehingga lalu lintas menjadi lebih lancar dan waktu tempuh lebih efisien.
Mendukung Konsep Green Mobility
Rencana pengembangan transportasi di Pontianak diselaraskan dengan visi green mobility. Konsep ini menekankan penggunaan moda transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Angkutan massal berbasis BTS menjadi bagian dari upaya mengurangi emisi gas buang dan dampak lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
Pemerintah Kota Pontianak memandang bahwa mobilitas hijau bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan masa depan. Dengan sistem transportasi yang lebih bersih dan efisien, kualitas udara dapat terjaga dan lingkungan perkotaan menjadi lebih sehat bagi masyarakat.
Perencanaan Transportasi yang Terintegrasi
Pengembangan angkutan massal tidak dilakukan secara parsial. Pemerintah Kota Pontianak menyusun perencanaan transportasi yang terintegrasi dan berjangka panjang. Dokumen Tataran Transportasi Lokal disiapkan sebagai dasar pengembangan sistem transportasi yang komprehensif.
Perencanaan ini diselaraskan dengan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah. Tujuannya agar pengembangan transportasi sejalan dengan arah pembangunan kota secara keseluruhan. Integrasi antarmoda, konektivitas wilayah, serta aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat menjadi fokus utama.
Meningkatkan Kesejahteraan dan Aksesibilitas
Angkutan massal BTS tidak hanya ditujukan untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Transportasi publik yang terjangkau membantu menekan biaya mobilitas harian warga, terutama bagi kelompok berpenghasilan menengah ke bawah.
Aksesibilitas yang lebih baik juga membuka peluang ekonomi baru. Mobilitas yang lancar memudahkan masyarakat menjangkau pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan layanan publik. Dengan demikian, transportasi publik menjadi instrumen penting dalam pemerataan pembangunan perkotaan.
Mendorong Perubahan Perilaku Masyarakat
Keberhasilan angkutan massal tidak hanya bergantung pada infrastruktur dan kebijakan, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Pemerintah Kota Pontianak menyadari bahwa edukasi dan sosialisasi menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan ini.
Masyarakat perlu diyakinkan bahwa menggunakan transportasi publik adalah pilihan yang cerdas dan berkelanjutan. Dengan layanan yang berkualitas dan sistem yang tertata, angkutan massal diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup baru warga kota.
Menuju Sistem Transportasi Kota yang Modern
Penerapan angkutan massal berbasis BTS menandai langkah Pontianak menuju sistem transportasi kota yang lebih modern. Pendekatan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan publik yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Dengan perencanaan matang, dukungan kebijakan nasional, dan partisipasi masyarakat, angkutan massal BTS diharapkan mampu menjadi solusi nyata atas tantangan transportasi perkotaan. Pontianak pun diarahkan menjadi kota yang lebih tertib, ramah lingkungan, dan nyaman untuk ditinggali.

Cek Juga Artikel Dari Platform iklanjualbeli.info
