UBSI Dorong Literasi Digital dan AI di Kalbar

pontianaknews.web.id, Kalimantan Barat – Era digital menuntut kemampuan beradaptasi yang cepat, terutama dalam penguasaan teknologi dan kecerdasan artifisial (AI). Menjawab tantangan ini, dua dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak, Muhammad Sony Maulana dan Agung Sasongko, berhasil mencatat prestasi membanggakan.

Keduanya sukses menyelesaikan Bimbingan Teknis Penyiapan Pengajar KKA (Kemampuan Coding dan Kecerdasan Artifisial) yang digelar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen). Berbekal kompetensi tersebut, mereka kini ditugaskan sebagai fasilitator KKA di Kabupaten Sanggau, Sanggau Ledo, dan Sintang, Kalimantan Barat.


Peran Strategis Dosen UBSI

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa UBSI, sebagai Kampus Digital Kreatif, konsisten mendukung peningkatan kualitas pendidikan berbasis teknologi. Peran sebagai fasilitator bukan hanya sekadar mendampingi para pengajar SMA dan SMK, tetapi juga mendorong integrasi teknologi mutakhir dalam metode pembelajaran.

“Kami ingin membangun jembatan antara dunia pendidikan dan perkembangan teknologi terkini. Literasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan,” ujar salah satu dosen UBSI Pontianak.

Melalui penugasan ini, keduanya menjalankan misi untuk menginspirasi para pendidik agar mampu menguasai keterampilan digital yang relevan dengan dunia kerja masa depan.


Dukungan Penuh dari Kampus

Rektor UBSI memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan kedua dosen tersebut merupakan bagian dari implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 Perguruan Tinggi, yakni “Dosen Berkegiatan di Luar Kampus”.

Sinergi ini memperkuat visi UBSI untuk menjadi kampus berdampak, yang tidak hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap kemajuan pendidikan nasional.

“Kami mendukung penuh pengembangan kompetensi dosen agar mereka dapat berperan aktif membangun pendidikan berbasis teknologi,” ungkap pimpinan UBSI.


Sinergi Pendidikan dan Industri

Program fasilitator KKA ini tidak hanya menghubungkan universitas dengan sekolah, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia industri, dan dunia usaha. Pendekatan ini membuka peluang integrasi pembelajaran yang lebih luas, mendukung terciptanya ekosistem pendidikan modern yang adaptif dan inovatif.

Ke depan, sinergi ini diharapkan mampu melahirkan lebih banyak pengajar yang memahami pentingnya AI dan literasi digital sebagai fondasi pendidikan di era 4.0.


Inspirasi untuk Generasi Muda

Keberhasilan dosen UBSI Pontianak menjadi fasilitator KKA juga diharapkan menginspirasi dosen dan pendidik lainnya di seluruh Indonesia. Dengan kompetensi yang terus diperbarui, mereka dapat mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi persaingan global dan transformasi digital yang semakin cepat.

UBSI menegaskan bahwa dukungan terhadap program Kampus Merdeka akan terus dilakukan melalui berbagai inovasi dan kolaborasi strategis.


Kesimpulan

Kontribusi dosen UBSI Pontianak sebagai fasilitator KKA bukan hanya menjadi kebanggaan bagi kampus, tetapi juga wujud nyata komitmen UBSI dalam mendorong pendidikan yang selaras dengan kebutuhan era digital.

Dengan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi, sekolah, pemerintah, dan industri, Kalimantan Barat berpotensi menjadi pusat pengembangan literasi digital dan AI yang berdaya saing, membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih modern dan relevan.

Cek juga artikel terbaru dari beritabumi.web.id