pontianaknews.web.id Pemerintah Kota Pontianak mengambil langkah tegas untuk menegakkan keamanan dan ketertiban dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan suasana kota yang aman, tertib, dan bebas dari intimidasi sosial yang dapat mengganggu ketentraman warga.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menjelaskan bahwa pembentukan Satgas ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam menjaga Pontianak sebagai kota yang toleran, harmonis, dan bersahabat bagi seluruh masyarakat. Dalam arahannya, Bahasan menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam terhadap segala bentuk praktik premanisme yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang menekankan pentingnya keamanan sosial sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan publik. “Kota yang aman adalah prasyarat utama bagi berkembangnya investasi, pariwisata, dan kehidupan sosial yang sehat. Karena itu, kami harus bertindak cepat dan tegas,” ujar Bahasan.
Sinergi Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
Satgas Pemberantasan Premanisme dibentuk melalui kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kota Pontianak, Polresta Pontianak, Kodim 1207/BS, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Sinergi ini menjadi pilar utama dalam memperkuat sistem pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas premanisme, pungutan liar, serta tindakan intimidatif lainnya yang meresahkan masyarakat.
Bahasan menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada langkah pencegahan melalui pendekatan edukatif dan sosial. Pemerintah ingin menanamkan kesadaran bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat.
“Penegakan hukum tetap berjalan, tetapi pendekatan sosial dan kemanusiaan juga penting. Kita tidak bisa hanya mengandalkan tindakan represif. Edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, juga harus menjadi prioritas,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga memperkuat komunikasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pelaku usaha agar bersama-sama menjaga kondusivitas kota. Kolaborasi ini diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif bahwa keamanan bukan hanya urusan aparat, tetapi tanggung jawab semua pihak.
Dialog Publik untuk Wujudkan Kota yang Toleran
Dialog interaktif bertema “Bersama Mendukung Kota Pontianak yang Toleran, Harmonis, dan Bersahabat” menjadi bagian penting dari langkah pemerintah dalam memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kebersamaan. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk pemuda, pelajar, tokoh agama, serta perwakilan organisasi masyarakat sipil.
Bahasan menekankan bahwa toleransi dan keamanan memiliki hubungan yang erat. Kota yang aman hanya dapat terwujud apabila masyarakatnya hidup dalam semangat saling menghargai perbedaan. Oleh karena itu, pemberantasan premanisme juga mencakup upaya menghapus praktik diskriminasi dan kekerasan sosial.
“Kita ingin membangun kota yang aman sekaligus damai. Tidak boleh ada pihak yang merasa terintimidasi karena status sosial, agama, atau latar belakang etnisnya. Pontianak harus menjadi rumah bersama bagi semua warganya,” tegas Bahasan.
Fokus pada Pencegahan dan Rehabilitasi
Salah satu pendekatan yang digunakan Satgas adalah pendekatan preventif dan rehabilitatif. Langkah ini meliputi peningkatan patroli rutin di area publik, pemberdayaan kelompok masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, serta pembinaan terhadap individu yang teridentifikasi terlibat dalam aktivitas premanisme.
Bakesbangpol Kota Pontianak juga berperan aktif dalam melakukan pemetaan potensi konflik sosial di tingkat kelurahan. Melalui data tersebut, pemerintah dapat menyusun strategi intervensi yang lebih tepat sasaran.
Selain penindakan, pemerintah juga berupaya memberikan ruang rehabilitasi bagi para pelaku yang ingin berubah. Program pembinaan melalui pelatihan kerja dan pemberdayaan ekonomi disiapkan agar mereka memiliki alternatif kehidupan yang lebih positif.
“Tidak semua pelaku premanisme berniat jahat. Sebagian besar adalah korban lingkungan atau tekanan ekonomi. Tugas kita adalah memberi jalan keluar, bukan hanya hukuman,” ungkap Bahasan.
Dukungan dari Masyarakat dan Dunia Usaha
Langkah tegas Pemkot Pontianak mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha. Banyak warga menilai kehadiran Satgas ini dapat memberikan rasa aman di area publik seperti pasar, terminal, dan kawasan perdagangan.
Pelaku usaha berharap keberadaan Satgas mampu menghapus praktik pungutan liar yang selama ini menghambat kegiatan ekonomi. Dengan suasana kota yang kondusif, roda perekonomian di Pontianak diharapkan dapat berputar lebih lancar.
Tokoh masyarakat setempat juga mengapresiasi pendekatan humanis yang diambil pemerintah. Mereka menilai bahwa kombinasi antara penegakan hukum dan pembinaan sosial merupakan langkah bijak untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Komitmen Jangka Panjang Pemkot Pontianak
Pembentukan Satgas ini bukan langkah sementara, tetapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menciptakan Kota Pontianak yang aman dan ramah bagi semua. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat sistem keamanan berbasis masyarakat dengan melibatkan RT, RW, dan lembaga adat.
Program keamanan lingkungan seperti pos kamling digital juga tengah dikembangkan sebagai bentuk adaptasi terhadap kemajuan teknologi. Dengan sistem ini, warga dapat melaporkan kejadian mencurigakan secara cepat melalui aplikasi berbasis daring yang terhubung langsung dengan aparat.
Bahasan menutup dengan pesan bahwa semangat kebersamaan adalah kunci utama dalam menjaga keamanan kota. “Pontianak tidak akan menjadi kota yang toleran dan aman tanpa partisipasi aktif warganya. Mari kita jaga kota ini bersama-sama,” ujarnya.
Harapan ke Depan
Melalui langkah strategis ini, Pemerintah Kota Pontianak menegaskan tekadnya untuk mewujudkan kota yang bebas dari premanisme, inklusif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Pembentukan Satgas menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pontianak menuju kota yang damai, aman, dan beradab. Dengan sinergi kuat antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, cita-cita tersebut kini semakin dekat untuk diwujudkan.

Cek Juga Artikel Dari Platform pestanada.com
